Berita

    Mengenal Apa Itu NFT yang Kini Diminati oleh Masyarakat

    Jika kamu memperhatikan berita teknologi akhir-akhir ini, kamu mungkin pernah mendengar istilah seperti Bitcoin, Blockchain, dan baru-baru ini, NFT atau Non-fungible Token. Kisah lelang multi-juta dolar untuk aset digital telah menarik perhatian seniman dan kolektor. 

    Tapi, apa itu Non-fungible Token? Bagaimana cara kerjanya? Melalui ulasan ini, kamu akan memahaminya. 

    Pengertian NFT berarti di setiap aset karya seni yang diperjualbelikan akan menyimpan sebuah token unik yang tidak dapat dipertukarkan. Token itu memiliki kode unik yang disimpan dalam buku besar digital menggunakan teknologi blockchain untuk menetapkan bukti kepemilikan. 

    Dalam Non-fungible Token, akan mudah untuk melacak siapa pemilik asli karya seni tersebut, kemudian ke mana karya itu telah dibagikan. Pengguna lain tidak akan bisa mengklaim karya tersebut adalah miliknya, sebab ada bukti kuat yang tersimpan dalam token yang tercatat secara jelas riwayatnya.

    Cara Kerja Non-Fungible Token atau NFT

    Untuk memahami bagaimana cara kerja Non-Fungible Token tersebut, mungkin bisa dilihat contoh kasus Ghozali yang sedang viral sekarang ini lantaran berhasil memperoleh uang sekitar 1,7 miliar rupiah dari koleksi foto-fotonya selama 5 tahun terakhir. 

    Pada awalnya, Ghozali hanya mengunggah foto-foto dengan pose dan ekspresi yang sama pada platform marketplace untuk jual beli Non-fungible Token. Sewaktu foto diunggah, sistem telah memberikan sebuah token unik di dalamnya. Setiap karya memiliki token yang berbeda-beda. 

    Ketika ada satu pembeli yang minat dengan sebuah foto Ghozali, transaksi baru akan tercatat dalam buku digital besar memakai teknologi blockchain. Foto itu dibagikan ke user lain, riwayatnya pun akan tercatat kembali. Begitu seterusnya. Sehingga, terlihat jelas alur bagaimana foto tersebut berjalan. 

    Cara Menghasilkan Uang dari NFT

    Pada dasarnya, untuk bisa menghasilkan uang dari Non Fungible Token, kamu harus mengunggah konten terlebih dahulu di platform marketplace-nya, selayaknya berjualan di Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak. 

    Bedanya, barang yang kamu unggah nantinya akan diubah menjadi Non Fungible Token oleh sistem dan memperoleh token unik seperti sertifikat kepemilikan yang menyatakan jika barang tersebut adalah milik kamu. Sehingga, orang lain tidak akan bisa memalsukan atau mengklaimnya di kemudian hari.